Monday, 1 October 2012

Dani Pedrosa and I

After my come back in the previous post. I realized that I never write down about Dani in person. Yes I wrote about review of some races in the last year but I never actually wrote anything about Dani himself.

Dani Pedrosa is someone who can make me smile only by seeing he smiles and make me cry only by seeing him sad or disappointed. Even I remember there were times when I cry for just being not able to watch his race.

I know you might think that I’m crazily over-attracted by him because my friends also said so. Well, it turns out, yes, I’m so crazy in love with this guy. I’ll tell you how can this happen.

Back in 2000, sometimes my big brother watched GP 500cc (now Moto GP) on television and because I was still in grade 6, I would just sit and watch whatever he watch. I knew I wouldn’t allow to change the channel. So, he watched and supported Doohan. After twice or more I started to be interested to GP, but I just didn’t know who would I support and I just looked Carlos Checa and thought he was cool, so I supported him.

In 2002, there was a guy named Daijiro Kato. He was cute, talented and cool and I just liked him too. I used to talk a lot about him with my sister. But in the first race of 2003 season, on his hometown, Japan, he had big crash and the worst thing he had to leave his wife, his children, his fans, and me. He passed away a week after the accident. I cried and I knew on the other part of the world, a lot of people cried for him. I wished he would have completed his dream to be a Moto GP world champion, but nothing could bring him back.

I still watched Moto GP after Daijiro passed away, I just couldn’t stop. One day, I was waiting for Moto GP race to be started and I took a look at GP 125cc race and I was amazed by the winner that day. Honestly, he was so young, cute, talented and he got the sweetest smile I’d ever seen. I found out that his name was Daniel Pedrosa.

In 2004, Dani went to GP 250cc so I started to watch GP 250cc just to know if he was as good as I thought. Beyond what I expected, he was unbelievably incredible. Despite his injury on the practice before the season began, he won most of the race, and he became the 250cc world champion.

The next season, 2005, again, he showed that I definitely did not making a mistake by falling into him, he defended his world champion titled. Me? I just knew that I would never ever be able to stop loving him.

Dani moved to Moto GP in 2006. People started to talk about his small posture and how it would make him difficult to win. They were wrong about him. He proved he finished second on his first race in Moto GP, plus he completed the season after collecting two 1st podiums.

Okay, I gotta to sleep right now, so I guess my story should end right here. I will continue sometime if I’m willing to write again. By the way, yesterday was Dani 27th Birthday, I wanna say Happy Birthday to him. Actually I did, by the twitter, but he has no twitter, so I just mentioned to box_repsol and wished for him to read it, though he might not remember mine because there should be so many people who did the same things. I wish him all the best wishes and I really mean when I say this. All the best. Including he win the title for this year :)

I made this for him by searching the method on Youtube. Not good enough for such a great person like him, but I promise I'll do better next year. Happy birthday Dani Pedrosa, sweetheart.

One more thing to tell you, I’m sorry for my bad English. I’m suck, I know, but I am learning English right now, so… I will not be ashamed for writing with wrong grammars. I will only be ashamed if I never try to write in English. If you find my mistake, please just leave me your corrections in the comment box bellow, okay?

Saturday, 29 September 2012

Simple Plan Saves My Life

Finally setelah berbulan-bulan tidak menulis blog ini, dengan bahagia saya kembali menulis blog ini. Reason? Saya sedang mengikuti sebuah kompetisi dari Samsung untuk mendapatkan sebuah smartphone yang pastinya diidam-idamkan oleh banyak orang, apalagi kalau bukan Galaxy Note II :P

Okay, pengalaman yang akan saya share ini sesuai dengan tema yg telah ditentukan abang Adib Hidayat dan tenyata temanya adalah konser yang paling keren yang pernah saya tonton. Dan saat saya membaca tema yg diutarakan, pikiran saya langsung melayang ke sebuah konser yang pertama kali saya tonton. Please welcome “Simple Plan Get Your Heart On Tour” yang diadakan pada 17 Januari 2012.

Sebenarnya konser Get Your Heart On Tour ini bukan merupakan konser Simple Plan yang pertama, akan tetapi dengan alasan keuangan alias belum berpenghasilan, konser mereka yang sebelumnya terpaksa saya lewatkan begitu saja. Nah, begitu mendengar band asal Canada ini ingin mengadakan konser mereka lagi, saya yang saat ini telah berpenghasilan (*sombong gila*) meski pas-pasan langsung mengajak teman-teman saya untuk menonton konser ini. Dan setelah menghubungi teman-teman saya ternyata yang bersedia menemani hanya satu orang dan itu pun karena dia juga ingin mengajak mantan pacarnya yang juga fans berat Simple Plan. Jadi nyamuk? Who cares? Yang penting bisa nonton dan SIMPLE PLAN!!!!

----------------------------------------------------------

Okay langsung saja kita mulai rincian pengalaman saya…

Pagi itu saya bangun lebih pagi dari biasanya, meski malam sebelumnya saya kurang tidur karena sibuk mempersiapkan diri untuk menonton band idola saya Simple Plan. Apalagi kalau bukan mencoba menghafalkan semua lagu-lagu mereka. Beberapa memang telah berada di luar otak karena seringnya saya memutar lagu-lagu tersebut, akan tetapi beberapa hanya sebatas refrain saja.

Dikarenakan masih padatnya kegiatan kantor, saya terpaksa tetap masuk kantor dan mengambil cuti pada siang hari agar dapat menuju lokasi konser di Tennis Indoor Senayan sebelum konser dimulai.

Tepat pukul 3 sore saya meninggalkan kantor dan segera menuju lokasi konser. Sore itu matahari bersinar dengan semangat yang sama dengan diri saya, menggebu-gebu. Meski pagar-pagar dari area Tennis Indoor Senayan masih belum dibuka, namun telah terlihat beberapa anak belasan tahun yang didominasi oleh kaum hawa di depan pagar.

Lagu-lagu Simple Plan telah diputar dan beberapa fans-fans yang telah mengantri ikut bernyanyi mengikuti irama tersebut, termasuk saya tentunya. Saat menunggu saya mendapat kabar bahwa teman saya dan mantannya akan datang terlambat, ini berarti saya akan benar-benar sendiri karena akan sangat sulit mencari mereka di tengah kerumunan orang. Saya pun memutuskan untuk berkenalan dengan kakak-adik yang mengantri depan saya. Dan it turns out ini konser pertama mereka juga. Kami pun bersama-sama menghabiskan waktu bercerita mengenai bagaimana band beraliran pop dan punk ini bisa mengikat hati kami.

Kira-kira 1 jam setelah menunggu, seorang petugas mendatangi kerumunan fans depan pagar dan berkata bagi siapa yang terlihat paling bersemangat maka akan mendapat kesempatan untuk melihat check sound Simple Plan. Kontan saja semua berteriak dengan histeris, termasuk saya.. Akan tetapi sayangnya yang terpilih bukan saya.

Kira-kira pukul 18.00 gerbang pintu konser dibuka, dan penonton segera menyerbu masuk, untungnya saya mendapatkan posisi cukup depan, lima baris terdepan dari stage. Ternyata hasil menunggu berjam-jam di tengah terik matahari tersebut berbuah manis :)

Setelah menampilkan beberapa iklan konser-konser akan datang oleh promotor, Big Daddy, lampu pun dimatikan, dan penonton berteriak riuh berharap munculnya band favorit kita semua. Dan muncul lah Kotak sebagai band pembuka. Jujur saja, saya kurang mengikuti lagu Kotak, akan tetapi permainan gitar mereka sangat bagus dan mereka tampil sangat bersemangat. I’m very proud of them :D They’re definitely one of Indonesian’s best band :D

Setelah Kotak membawakan 4-5 lagu. Beberapa petugas kembali memasuki stage dan mengecek peralatan, setelah menunggu beberapa menit, penonton mulai tidak sabar. Tiba-tiba David Desrosiers (bass), Jeff Stinco (gitar), Sebastian Lefebvre (gitar), dan Chuck Comeau (drum) muncul! Yang terakhir Pierre Bouvier sang vokalis menyapa Jakarta “What’s up Jakarta!” dan kemudian intro dimainkan oleh seluruh anggota band. Segala rasa lelah karena telah berjam-jam mengantri pun hilang. Seluruh lapangan Tennis Indoor disulap seolah bersatu dan melompat bersama dalam lagu Shut Up yang membuka malam tersebut.

Pierre Bouvier menyapa Jakarta dengan hangat

Beberapa hal yang paling menghibur penonton dalam konser berdurasi kurang lebih 90menit itu adalah ketika Simple Plan menyelipkan potongan-potongan lagu-lagu I Gotta Feeling milik Black Eyed Peas, Dynamite milik Taio Cruz, Forget You milik Cee Loo Green dan Raise Your Glass milik Pink! Juga ketika Tantri Kotak kembali menaiki stage dan berkolaborasi dengan Pierre Bouvier.

Pierre sebagai vokalis utama dan David sebagai bass sekaligus vocalis kedua

Hal yang tidak terlupakan bagi saya juga adalah bagaimana reaksi para fans wanita ketika Pierre mengatakan akan membuka bajunya sebelum membawakan lagu Summer Paradise, tentu saja kami berteriak sangat histeris, bad newsnya hal itu tidak terjadi. Hahaha… Good newsnya, para fans wanita tidak jadi pingsan krn histeris.

Dalam konser tersebut selain menghibur melalui lagu yang mereka bawakan, personil Simple Plan juga menghibur penonton dengan melemparkan handuk mereka. Jeff Stinco dan David Desrosiers juga beberapa kali melemparkan pick gitar mereka kearah penonton dannnn….. sangat-sangat sedihnya saat itu saya yang ikut berebut pick yang jatuh di lantai tapi gagal memperoleh pick tersebut!!!

Setelah lagu-lagu Can’t Keep, Jump, When I’m Gone, Addicted, My Alien, You Suck At Love, Your Love is a Lie, Astronaut, Summer Paradise, Is Song Saved My Love, Welcome To My Life, I Do Anything, Loser Of The Year,dan I’m Just a Kid dibawakan, tiba-tiba personil Simple Plan masuk di belakang stage. Penonton pun dengan serempak meneriakkan”We Want More” berkali-kali. Dan Simple Plan menjawab dengan petikan gitar akustik oleh Pierre Bouvier, lagu Perfect pun dibawakan dengan sempurna untuk menutup konser tersebut.

Jeff Stinco dengan apik memainkan gitar untuk menghibur fans-fansnya

Tepat ketika konser berakhir, saya yang masih sangat sedih karena tidak berhasil mendapatkan pick gitar dari Jeff Stinco, melihat seorang wanita berpose depan kamera dengan memegang potongan handuk. Dengan bergegas saya mendatangi wanita tersebut dan memohon sedikit bagian dari handuk. Akan tetapi karena potongan itu telah berukuran kecil (menurut dia, telah dibagi jadi 5 bagian) maka dia tidak mengijinkan saya meminta potongan lagi. Saya pun memohon untuk meminta hanya benangnya saja, dan beruntung wanita ini sangat baik dan bersedia memberikannya pada saya :D

Koleksi album Simple Plan dan potongan tiket. Say no to piracy!
PS: Yang dilingkari adalah benang dari handuk Sebastian.

Ok, sebenarnya that’s all pengalaman saya dalam menonton konser ini.

Jujur saja awalnya saya tidak pernah bermaksud menulis pengalaman saya yang satu ini karena terdapat kejadian buruk pada malam setelah konser ini berakhir. Apa itu? Yah ketika pulang I found out that my boyfriend was cheating on me after almost 3.5 years -____-“ Keesokannya lagu Simple Plan - You Suck At Love mewarnai hari-hari saya, tapi thanks God pengalaman indah bersama Simple Plan ini telah membawa saya keluar dari kesedihan saya. Tiap kali saya sedih karena mengingat hal buruk itu, saya cukup mengingat senyuman dari Pierre dan David maka saya kembali senang :) Thank you Simple Plan for saving my life!!!